Sejak dulu, khitan atau sunat tak hanya menjadi tradisi keagamaan atau budaya, tetapi juga prosedur medis yang penting untuk kesehatan. Namun, di tengah masyarakat, beredar banyak mitos seputar khitan yang kerap kali membuat orang tua bingung. Salah satu yang paling sering terdengar adalah anggapan bahwa khitan bisa membuat anak laki-laki tumbuh lebih tinggi. Benarkah demikian? Yuk, kita bedah satu per satu mitos dan fakta di balik khitan!
Mitos 1: Khitan Bikin Anak Lebih Tinggi
Ini adalah mitos yang paling populer dan sering membuat orang tua tergiur untuk segera mengkhitankan anaknya.
Fakta: Sayangnya, anggapan ini tidak benar. Tinggi badan seorang anak ditentukan oleh faktor genetik (keturunan dari orang tua), nutrisi yang cukup dan seimbang, serta hormon pertumbuhan. Proses khitan adalah prosedur bedah kecil yang menghilangkan kulup penis. Tidak ada korelasi ilmiah antara tindakan ini dengan peningkatan tinggi badan. Jika setelah khitan anak Anda terlihat lebih tinggi, itu hanyalah kebetulan atau memang fase alami pertumbuhannya.
Mitos 2: Disunat Jin (Khitan Alami)
Di beberapa daerah, ada cerita tentang anak laki-laki yang tiba-tiba "bersih" kulupnya seperti sudah dikhitan, dan ini dipercaya sebagai hasil "sunat jin" atau khitan alami.
Fakta: Fenomena ini disebut fimosis fisiologis atau para-fimosis, yaitu kondisi di mana kulup penis memang bisa tertarik sendiri atau melebar seiring waktu, sehingga glans penis (kepala penis) terlihat seperti sudah terbuka. Ini bukan karena intervensi makhluk gaib. Pada bayi dan balita, kondisi ini cukup umum. Namun, penting untuk tetap memeriksakan anak ke dokter untuk memastikan kebersihan dan kesehatan organ intimnya, serta mendapatkan saran apakah khitan tetap diperlukan atau tidak.
Mitos 3: Khitan Hanya Penting untuk Alasan Agama/Budaya
Banyak yang mengira khitan hanya sebatas kewajiban agama atau tradisi turun-temurun.
Fakta: Ini adalah setengah mitos, setengah fakta. Memang benar khitan memiliki landasan kuat dalam beberapa agama (Islam dan Kristen Ortodoks) dan budaya. Namun, dari sisi medis, khitan memiliki banyak manfaat kesehatan yang signifikan, antara lain:
Menjaga Kebersihan: Memudahkan pembersihan area genital karena tidak ada kulup yang menutupi, sehingga mengurangi penumpukan smegma (sekresi putih kental) dan bakteri.
Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK): Terutama pada bayi dan anak kecil, khitan dapat menurunkan risiko ISK secara drastis.
Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS): Beberapa penelitian menunjukkan khitan dapat mengurangi risiko penularan HIV dan beberapa PMS lainnya.
Mencegah Masalah Penis: Seperti fimosis (kulup tidak bisa ditarik) dan parafimosis (kulup tersangkut di belakang kepala penis), serta mengurangi risiko peradangan pada kepala penis (balanitis) atau kulup (postitis).
Mengurangi Risiko Kanker Penis: Meski jarang terjadi, khitan dipercaya dapat menurunkan risiko kanker penis.
Mitos 4: Khitan Itu Sakit dan Pasti Trauma
Orang tua sering khawatir anak akan merasa sangat kesakitan dan trauma berkepanjangan setelah khitan.
Fakta: Seiring perkembangan teknologi medis, prosedur khitan kini jauh lebih nyaman dan aman.
Anestesi Lokal: Sebelum prosedur, dokter akan memberikan bius lokal sehingga anak tidak merasakan sakit saat proses khitan.
Metode Modern: Berbagai metode khitan modern seperti klamp/ring, stapler, atau lem medis (hi-tech sealer) menawarkan proses yang lebih cepat, minim perdarahan, dan pemulihan yang lebih singkat dengan rasa nyeri minimal.
Manajemen Nyeri: Dokter akan memberikan obat pereda nyeri pasca-khitan untuk memastikan anak nyaman selama masa pemulihan.
Dukungan Psikologis: Peran orang tua sangat penting dalam mempersiapkan mental anak, menjelaskan prosedur dengan bahasa sederhana, dan memberikan dukungan emosional agar anak tidak merasa cemas atau takut berlebihan.
Mitos 5: Semakin Dewasa Anak Dikhitan, Semakin Bagus Hasilnya
Ada anggapan bahwa menunggu anak lebih besar baru dikhitan akan menghasilkan bentuk yang lebih "sempurna".
Fakta: Dari sisi medis, khitan saat bayi justru memiliki banyak keuntungan. Proses penyembuhan pada bayi jauh lebih cepat, mereka kurang rewel terhadap rasa nyeri, dan risiko komplikasinya lebih rendah dibandingkan anak yang lebih besar. Selain itu, khitan pada bayi tidak melibatkan trauma psikologis karena mereka belum memahami prosedur tersebut. Namun, khitan bisa dilakukan di usia berapa pun, selama kondisi kesehatan anak memungkinkan.
Khitan adalah prosedur medis yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Penting bagi orang tua untuk mencari informasi yang akurat dan berbasis ilmiah, serta tidak mudah percaya pada mitos yang beredar. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seputar khitan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional. Mereka adalah sumber informasi terbaik untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan buah hati Anda.