Banyak orang tua sering merasa kewalahan menghadapi anak yang super aktif — nggak bisa diam, selalu ingin mencoba hal baru, dan penuh energi. Tapi penting diingat: anak aktif bukan berarti anak nakal. Aktivitas yang tinggi sering kali justru tanda kalau anak punya rasa ingin tahu besar dan perkembangan motoriknya berjalan baik.

Anak aktif biasanya punya semangat eksplorasi tinggi. Mereka ingin tahu bagaimana sesuatu bekerja, suka memanjat, berlari, atau bahkan bertanya tanpa henti. Reaksi alami orang tua kadang adalah menegur atau meminta anak untuk diam, padahal sebenarnya mereka sedang belajar lewat gerak dan pengalaman.

Alih-alih mengekang, coba arahkan energinya ke hal positif — misalnya dengan aktivitas fisik ringan seperti bermain di luar, membantu pekerjaan rumah, atau ikut kegiatan olahraga. Dengan begitu, anak tetap bisa menyalurkan energinya tanpa merasa dibatasi.

Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa tiap anak punya cara belajar berbeda. Ada yang fokus lewat membaca, tapi ada juga yang belajar lewat gerak dan tindakan. Orang tua bisa bantu anak menemukan keseimbangan antara bermain, belajar, dan istirahat tanpa membuatnya merasa salah karena “terlalu aktif”.

Jadi, jangan terburu-buru memberi label “nakal” pada anak yang aktif. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak penuh energi ini bisa tumbuh jadi pribadi yang kreatif, tangguh, dan percaya diri.
Yuk, lihat energi mereka bukan sebagai masalah, tapi sebagai potensi yang perlu diarahkan. 

Kalau kamu sedang menyiapkan acara khitan dan ingin undangan yang elegan tapi tetap ramah budget, coba deh cek khitanan.id Banyak template undangan digital yang bisa disesuaikan sesuai tema dan gaya acara kamu — praktis, hemat, dan pastinya tetap berkesan.